Katanya 2023 mau resesi keuangan global? takut banget ga sih.
Ini 5 hal yang bisa kamu lakukan untuk selamat dari resesi.
Tenang, jangan keburu panik. Kan katanya
“Planning is a skill and an art which takes a lifetime to master” - Paddick Van Zyl -
Jadi dari pada kita takut-takut kan, mending kita fokees aja nih ke apa yang bisa kita lakukan. Sepakat ga sama nyai?
Kenapa Nyai nulis tentang ini?
Jadi begini asal mulanya
Belakangan ini banyak banget artikel media-media nasional yang bikin judul bombastis (lebih terkesan ke nakut-nakutin si dari judulnya) bahwa tahun depan katanya dunia akan resesi lebih parah dari sebelum-sebelumnya dan Indonesia akan kena imbasnya. Apa kah benar akan demikian? nanti kita bahas di bawah ya. Keep reading.
Surprisingly tingkat literasi kelas menengah Indonesia belakangan ini jauuuuh lebih baik ketimbang 5 tahun lalu. Sekarang orang jadi jauh lebih nyaman berbincang tentang investasi. Gusti dulu mah boro-boro lha wong mau beli ORI aja minimal Rp5jeti kan ya kita males ya mulai beli-beli produk investasi hehehe. Jadi sepertinya butuh penjelasan lebih detil mengenai resesi ini.
Akhir tahun lalu nyai ambil sertifikasi CFP dan alhamdulillah udh lulus, yeay! (hit me if you need help to manage your finance, for individual clients i won't charge any fee! Kalo butuh speaker ciamik yang ga ngebosenin, boleh juga loh nyai dikontak-kontak mehehehe). Belakangan Nyai rajin nulis dan bikin postingan di IG story. Meskipun belom se-aesthetic influencer lainnya, niat nyai lebih kepada berbagi ilmu dengan bahasa yang super sederhana supaya mudah dimengerti. TAPI dengan jumlah follower yang masih di bawah dua rebuan dan kayanya orang masih lebih sering googling dan baca artikel di website tentang beberapa hal, jadi nyai mikir nah kayanya kudu banget deh ditulis di website ini lah at least bisa dibaca sama lebih banyak orang kan ke depannya. Tapi kalo mau follow IG nyai juga boleh hehehe. Intinya nyai merasa berkewajiban memberikan penjelasan kepada publik terkait ilmu yang nyai sudah pelajari.
Sampe sana ya kisah-kisah di balik artikel ini hehehe. Kita mulai bedah satu-satu.
Apa bener Indonesia akan resesi?
Kemungkinan ini selalu ada. Tapi pertanyaannya berapa persen akan benar terjadi?
Secara sederhana nyai jelaskan cara bekerja para ekonom.
Secara berkala mereka akan cek angka-angka yang menggambarkan kinerja perekonomian sebuah negara. Apa aja yang dicek macem-macem mulai dari pendapatan negara selama setahun, tingkat pengangguran, laju peningkatan harga bahan-bahan pokok / barang secara keseluruhan, dan lain-lain. Banyak banget lah ini yang mereka cek.
Dari sana mereka akan bikin kriteria. Jika faktor A B C mencapai angka X maka kemungkinan besar negara ini akan mengalami pertumbuhan ekonomi, jika angkanya Y maka kemungkinan besar mengalami kondisi stagnan atau malah penurunan. Jadi sekali lagi, status ini berasal dari model para ekonom, bisa jadi model mereka prediksinya tepat, bisa juga prediksinya meleset. Hah masa sih prediksi ekonom jago-jago bisa meleset? bisa aja. Waktu 2008 para ekonom hebat di US sana (salah satunya penulis buku Makro dan Mikroekonomi yang dibaca sama hampir semua lulusan ekonomi) dikritik karena mereka banyak nulis prediksi yang menyesatkan. Waktu itu para ekonom bilang ga akan terjadi bubble di industri properti US dan ternyata meledak. Ini salah satu artikel tentang mahasiswa Harvard yang boikot kelas salah satu profesor ternama.
Dari itungan model-model itu mereka akan bikin prediksi apakah kemungkinan kejadiannya tinggi atau rendah.
Apa kesimpulannya?
Semua ini bentuknya KEMUNGKINAN yang bisa jadi beneran kejadian atau ga kejadian. Ada namanya probability event di mana sebuah kejadian diitung seberapa mungkin terjadi. Dari ini kan masih angka itungan manusia ya. Bisa bener bisa meleset. Oke ya sampe sini. Gimana? mulai merasa tenang ga?
Jadi kita gimana dong? Harus ngapain?
JANGAN PANIK wahai Kisanak sekalian. Berita-berita tadi dicerna aja dijadikan referensi tapi jangan malah kelewat panik, tarik semua dana di bank dan cairin investasi di saham. Ya ini yang kurang tepat. Paniknya berlebihan. Sebaiknya itu WASPADA, nah ini kata yang lebih tepat. Kita waspada bukan takut.
Kenapa sebaiknya tidak takut?
Karena sebenarnya meskipun benar terjadi resesi, selalu ada kesempatan di setiap kondisi. Uang itu kaya energi, ga akan ilang dari perekonomian kecuali terjadi kondisi ekstrim kaya perang. Jadi dia akan berubah bentuk atau arah aja. Nah tugas kita ngebaca arahnya ke mana dan buka kesempatan ke arah tersebut.
Apa yang bisa kita lakukan untuk waspada?
Sebetulnya jawabannya ada di ujung langit, kita ke sana dengan seorang anak, anak yang tangkas dan juga pemberanii~~ hahaha yang baca sambil nyanyi fix harus segera MCU :p
Jadi untuk kita-kita nih level individu rumah tangga nih, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk tahan banting menghadapi ketidakpastian ekonomi di masa depan. Apa aja tuh?
Cek seberapa stabil pendapatan kita Rumus pertama dalam mengelola keuangan ya ada dulu nih duit buat dikelola. Kalo pendapatannya aja ga ada apa yang mau dikelola kan. Pastiin kalo kisanak punya beberapa back up plan kalo semisal pekerjaan kita ini tipe yang ga tetap. Meskipun pekerjaannya tetap, penting juga untuk mulai memoles diri untuk nambahin skill atau cari pemasukan halal lainnya. Mau gimana juga yang akan bertahan dalam kondisi krisis itu yang punya uang cukup. Investasi yang paling baik itu adalah investasi untuk pengembangan diri. Jadi jangan cuma sisihin pendapatan untuk beli saham, obligasi atau yang lainnya, sempetin juga untuk sisihin tabungan ikut course, beli buku, ikut sertifikasi atau investasi ilmu pengetahuan lainnya. Belajar juga ga harus mahal. Sekarang banyak banget portal belajar online yang isinya daging semua dan harga per course cenderung murah kaya coursera atau udemy Fokus pada pengembangan diri ini sebenernya bisa dibilang cara paling ampuh dalam pengelolaan keuangan. Kenapa? soalnya secara ga langsung berberhubungan langsung dengan pendapatan. Maksudnya gimana? Ilustrasinya begini, nyai pengen banget promosi, tapi untuk promosi kan ga bisa asal nodong. Perlu dibuktikan dulu kalo saya ini berhak dan pantas uuntuk dipromosikan dong. Caranya gimana? Nyai bakal kursus keahlian yang menunjang pekerjaan nyai misalnya Brevet atau Project Management. Ini nyai lagi investasi pada diri sendiri. Hasil kursus nyai terapkan dalam pekerjaan sehingga bisa naikin kualitas output dan akhirnya bikin penilaian diri nyai meningkat. Begitu.
Cek lagi semua pengeluaran Elah basi amat tipsnya. Lah emang ini basic banget tapi paling banyaaaaak yang boncos. Bener ga? Suka bocor halus dan ga biasa ngetrack pengeluaran tiap bulan. Apa akibatnya? kita kalah terus tiap bulan, tabungan kemakan terus karena ada pengeluaran-pengeluaran tak terduga atau ga dicatet yang bikin bocor. Dengan ngecek lagi semua pengeluaran bisa ngebantu ketrack apa ada pengeluaran yang sebenernya ga perlu-perlu amat misalnya langganan / subscription yang jarang dipake. Percayalah kisanak bakal kaget nanti berapa angka yang bisa kisanak hemat tiap bulannya hanya dengan ngetrack berapa dan ke mana pengeluaran bulanan bermuara.
Cek dana darurat udah cukup berapa bulan Kenapa ini penting. Gini konsepnya, ketika terjadi ketidakpastian ekonomi apa sih dampaknya buat individu kaya kita? Yang paling parah adalah kehilangan pekerjaan. Artinya tidak ada pemasukan sampai kita dapet kerjaan lagi kan? Nah Dana darurat ini ibarat tandon air yang akan dipake ketika sumber air utama kita ga ngalir. Sama konsepnya, Dana Darurat ini sebaiknya dipakai ketika betul-betul sedang darurat. Jangan sampe kepake untuk hal-hal yang sebenernya bisa direncanakan dengan dana lainnya misal biaya rawat inap di rumah sakit. Baiknya ini dicover asuransi, kecuali asuransinya kurang. Nah, dalam kondisi normal, dana darurat ini baiknya untuk single itu 3-6 bulan pengeluaran bulanan rutin kita. Misalnya setiap bulan kita mengeluarkan rutin sebesar Rp5.000.000 maka dana darurat sebaiknya tersedia Rp5.000.000 x 6 bulan = Rp30.000.000 Untuk yang sudah berkeluarga sebaiknya 12-15 bulan pengeluaran keluarga yang rutin. Ilustrasinya sama kaya di atas. Supaya tahan kondisi tidak pasti di tahun depan gimana? baiknya dinaikin lagi. Untuk single jadi 12 bulan dan untuk yang berkeluarga sampai 24 bulan. Dengan seperti ini kita bisa ngurangin moment-moment ga bisa tidur karena ga bisa bayar cicilan KPR karena misalnya gaji bulanan dipotong. Biasanya banyak yang tanya gimana dong cara ngejar dana darurat kalo sebelumnya masih tipis banget? Ada beberapa hal yang bisa dilakukan - Cari kerja sampingan atau side hustle supaya ada lebih untuk nambahin dana darurat - Tekan lagi pengeluaran sampe level prihatin yang acceptable - Jual barang yang jarang dipake untuk nambahin uang di simpenan
Asuransi kesehatan gimana? udh aman belom? Jangan keburu antipati sama asuransi. Beberapa jenis asuransi yang esensial itu penting banget buat pengamanan diri salah satunya asuransi kesehatan. Ada tiga biaya yang biasanya bikin boncos seseorang - biaya legal - biaya funeral - biaya medical Nah supaya dana darurat kita ga kepake, usahakan beli asuransi kesehatan, minimal BPJS lah. Supaya tetep tenang kalo ada insiden masalah kesehatan yang harus ke rumah sakit dan biayanya besar. Kalo udah punya dari kantor gimana? alhamdulillah. Silakan dicek coveragenya gimana, udh cukup belom untuk melindungi keluarga inti? Kalo belom ya berarti perlu beli lagi
Hindari mengambil utang untuk hal yang ga penting-penting amat Ini sih penting bangeeet. Sebisa mungkin hindari ambil utang di tahun depan selama trend suku bunga naik untuk hal-hal yang ga essensial seperti bayar kebutuhan bulanan, beli barang konsumtif yang ga menunjang pekerjaan, beli tiket jalan-jalan atau hal-hal yang sebenernya bisa ditunda. Kenapa? Selama perkiraan resesi di tahun depan para Bank Sentral tendensinya bakal naikin suku bunga acuan. Apa dampaknya buat kita? ada dua a. Suku bunga deposito naik -> nah ini bagus, yang punya tabungan lebih bisa mulai masukin dananya ke deposito b. Suku bunga kredit juga bakal naik -> ini yang bahaya. Untuk pembaca sekalian yang udah punya utang berjalan juga perlu waspada, dicek bunganya tahun depan floating ke berapa. Jangan sampe total cicilannya mencekek leher dan ngabisin lebih dari 35% total pendapatan bulanan. Kalo sampe iya, ini patut waspada dan cek lagi poin nomer 1 dan 2 di atas.
Kok kayanya mudah banget ya. Memang itu 5 poin dasar tips supaya selamat menghadapi segala macem kondisi. Fokus aja ngejalanin 5 di atas, insyaAllah tidur lebih tenang. Loh investasi gimana? Nanti dulu. Pastiin 5 di atas aman, baru deh yuk ngomongin investasi. Kalo belom aman mah males ah ngewaro hehehe.
Next artikel ya kita bahas tentang seluk beluk investasi yang aman dan cocok buat pemula. Stay Tuned!
(Artikel ini pernah tayang di calonbankirgila.com)
コメント